Tag Archives: Bola
Pemain top dunia pun menjadikan media sosialnya sebagai mesin pencetak uang

Pemain top dunia pun menjadikan media sosialnya sebagai mesin pencetak uang – Media Sosial adalah Aset,Pesepakbola merupakan figur yang dapat menginspirasi banyak orang, atau yang saat ini disebut influencer. Mereka pun memiliki jumlah pengikut di media sosial yang tak sedikit pula. Oleh karena itu, media sosial dapat dijadikan alat bagi pesepakbola untuk menggunakan pengaruhnya tersebut. Pesepakbola dapat mendorong penjualan sebuah produk baik milik pribadi ataupun endorsement.
Sudah bukan rahasia lagi jika aksi unik yang dilakukan pesepakbola di media sosialnya bukan sekadar pembunuh rasa bosan semata, namun juga upaya menjaga keterikatan dengan pengikutnya. Ketika pesepakbola mampu berinteraksi dengan pengikutnya di media sosial, semakin tinggi pula nilai dari media sosialnya, ayo streaming bola hari ini.
Pemain top dunia pun menjadikan media sosialnya sebagai mesin pencetak uang, seperti yang dilakukan Cristiano Ronaldo. CR7 memasang tarif 643,08 ribu Euro (14,12 milyar rupiah) untuk satu kali posting iklan di instagram miliknya. Angka ini melebihi gaji yang di dapat Ronaldo di Juventus tiap pekan. Mulai dari shampoo, aparel olahraga hingga produk pribadi miliknya seperti parfume dan pakaian dalam dijajakan di akun instagram @cristiano.
Selain itu adapula Zlatan Ibrahimovic yang memanfaatkan media sosial untuk berdagang. Zlatan Ibrahimovic Parfums merupakan merek dagang pribadinya dengan produk-produk seperti parfum, sabun cuci muka, deodoran dan lotion. Pandemi Covid membuat Zlatan dapat lebih fokus untuk menjual produk pribadinya tersebut.
Leo Messi dan Neymar sebagai pesepakbola dengan harga endorsement tertinggi kedua dan ketiga setelah Ronaldo pun tetap konsisten di tengah karantina. Leo di samping mengunggah kegiatan bersama keluarga, ia juga tetap mempromosikan aparel olahraga dan juga minuman bersoda yang telah lama menjadikan dirinya brand ambassador. Sedangkan Neymar yang dikontrak Red Bull, rajin memposting video paid promote di instagram miliknya.
Tapi tak melulu soal jumlah followers berbanding lurus dengan penghasilan endorse di instagram. Baru-baru ini Online Casinos merilis 10 tim dan 10 pemain dengan pendapatan terbesar di instagram. Nama-nama tenar seperti Paul Pogba dan Moh Salah dengan jumlah pengikut sekitar 40 juta malah tak masuk ke daftar tersebut.
Justru Dani Ceballos dan Andreas Pereira yang menempati posisi dua teratas. Bukan hanya kalah telak dalam jumlah followers, bahkan mereka berdua bukan pilihan utama manager masing-masing dibanding Pogba atau Salah. Pogba dengan 40,2 juta pengikut di instagram hanya menghasilkan £ 12.212, sedangkan pemain Liverpool Mo Salah hanya mendapatkan £ 2.261 meski memiliki 37,6 juta pengikut. Hal ini mungkin saja menunjukkan antara Pogba dan Salah tidak memprioritaskan uang dari akun mereka, meskipun jelas ada banyak uang yang dapat dihasilkan dari instagram miliknya.
Dani Ceballos dan Andreas Pererira adalah contoh pesepakbola yang mampu mengelola instagram mereka sebagai aset. Bayangkan saja jumlah followers Ceballos dan Pereira hanya sekitar 5% dari jumlah followers Pogba. Dengan 1,9 juta pengikut, Ceballos dapat menghasilkan £ 101.193 sejauh musim ini, dan di masa karantina akibat corona,Ceballos mampu menghasilkan £ 12.126.Sedangkan Pererira yang memiliki pengikut di instagram sebanyak 2,5 juta, mampu menghasilkan £94.214 selama musim ini, produktif di masa karantina untuk menghasilkan £ 11.290.
Jika pesepakbola bergaji tinggi di dunia tetap berikhtiar di media sosialnya, tak bedanya dengan pemain Indonesia. Kebijakan memotong 75 % upah pemain Indonesia mengharuskan pesepakbola untuk mencari alternatif lain agar dapur tetap mengebul.
Untungnya di era serba digital ini, mayoritas pemain sepakbola Indonesia merawat aset mereka dengan benar. Seperti yang dilakukan Irfan Bachdim dan saudara iparnya, Kim Jeffrey Kurniawan. Irfan selalu mengunggah gaya hidup sehat bersama sang isteri yang juga selebriti instagram. Dengan memiliki lebih dari 1 juta pengikut di instagram, tak heran jika Irfan didapuk sebagai brand ambassador apparel dari Jerman.
Sang adik ipar, Kim Jeffrey, juga aktif di media sosial. Khususnya dalam hal endorsement. Kim mungkin salah satu pemain yang memanfaatkan media sosial dengan sangat baik. Mulai dari berbagi gaya hidup sehat hingga beriklan suplemen kebugaran. Hal ini dilakukan bahkan jauh sebelum pandemi ini terjadi. Dan di tengah pandemi, Kim lebih giat dalam mempromosikan barang, mulai dari handphone hingga melakukan give away.
Kim nampaknya sadar bahwa sebagai pesepakbola, ia punya masa kerja yang tak mungkin dijalankan seumur hidup. Sehingga Kim membuka usaha seperti clothing dan juga barber shop. Media sosialnya pun menjadi alat marketing paling mujarab.
Ryuji Utomo juga menjadi salah satu nama yang mungkin sering muncul di explore instagram kita. Itu dikarenakan bek Persija ini aktif dalam bermain instagram. Di masa karantina ini, Ryuji lebih banyak mengunggah kebersamaan dengan keluarga, di mana ia baru saja di karuniai seorang anak. Tapi selain itu, Ryuji juga sedang fokus untuk mempromosikan clothing pribadi miliknya, di samping tetap melakukan endorsement.
Pemain Persija lainnya yang terlihat aktif di media sosial adalah sang kiper, Shahar Ginanjar. Melalui akun instagramnya, Shahar terlihat rajin melakukan workout di masa karantina. Tak ayal jika instagramnya pun dipenuhi endorsement dari mulai peralatan olahraga hingga suplemen kebugaran.
Tiga pemain muda, Hargianto (Bhayangkara FC), Septian David Maulana (PSIS), dan Hari Nur Yulianto (PSIS) mencoba peruntungan dengan mendirikan usaha clothing. Ketiga pemain muda ini cukup giat menggunakan label “influencer” untuk mempromosikan clothing brand milik mereka di akun media sosial pribadi.
Saddil Ramdani pun cukup aktif mempromosikan berbagai produk di akun instagram miliknya. Dengan 400 ribu lebih pengikut, akun Saddil tentu memiliki nilai pasar yang besar. Mulai dari snack, apparel olahraga asal Indonesia hingga aplikasi belanja online berwarna oranye turut memenuhi feed instagram @saddilramdanii.
Terakhir, dua punggawa Persib Bandung juga turut memanfaatkan media sosialnya untuk mempromosikan produk pribadi di masa pandemi ini. Bek sayap Persib, Zalnando, memiliki usaha rendang yang di saat pandemi bisa dipesan via online. Lalu ada pemain muda Persib Gian Zola yang membuka clothing brand. Keduanya gencar mempromosikan produk pribadinya selama masa karantina ini.
Dengan langkah yang dilakukan para pesepakbola di atas menunjukkan banyaknya pesepakbola yang mulai menyadari media sosial merupakan aset yang mereka miliki. Banyaknya fans dan pengikut di media sosial mengindikasikan bahwa ada keterikatan antar pesepakbola dan fans. Tinggal bagaimana para pesepakbola mengelola aset menjadi suatu hal yang produktif. Karena mereka harus sadar, tak selamanya akan dibayar untuk menendang bola.
Banyak pemain bertalenta Perangai Buruk Buat Terpuruk

Banyak pemain bertalenta Perangai Buruk Buat Terpuruk – Sepakbola tak melulu soal bakat dan talenta, butuh kerja keras dan disiplin tinggi. Cristiano Ronaldo mungkin merupakan contoh sempurna bagaimana talenta jika dilakukan dengan disiplin tinggi hasilnya akan luar biasa. Banyak pemain bertalenta, namun memiliki tindakan indisipliner maupun tingkah “badung” sehingga potensinya tak keluar secara optimal, bahkan membuat kariernya hancur.
Salah satu nama yang tak dapat dikesampingkan untuk menjelaskan bagaimana disiplin menentukan kesuksesan adalah Ravel Morrison. Pria lulusan akademi Manchester ini disebut Wayne Rooney sebagai pemain terbaik di angkatannya, bahkan melebihi Paul Pogba dan Jesse Lingard yang memang teman seangkatannya kunjungi Agen Judi Bola Online Terpercaya.
Alih-alih fokus pada pengembangan karir sepakbolanya, ia Ravel Morrison justru lebih sering bertindak kriminal. Bak preman, Ravel pernah mengintimidasi seorang anak di jalanan, ia juga pernah ketahuan mencuri peralatan di ruang ganti termasuk sepatu rekan-rekannya. Ravel juga sempat menjadi tertuduh atas hilangnya jam tangan Rio Ferdinand. Bukannya berubah, saat membela QPR, ia kepergok sedang merokok dan mabuk-mabukan.
Mungkin Ravel Morrison masih punya kesempatan untuk memperbaiki kariernya, namun tidak bagi pemain-pemain yang kariernya hancur akibat alkohol. Sebut saja George Best, Paul Gascoigne dan Adriano. Mereka adalah pemain top pada masanya, namun harus mengakhiri karier sepakbola karena kecanduan alkohol yang berimbas pada sifat tempramen. Adapula Diego Maradona dan Adrian Mutu yang harus rela mengakhiri karier sepakbola karena kasus dopping.
Tindakan indisipliner lain yang dapat mempengaruhi karier pesepakbola ialah kecanduan berjudi. Phil Bardsley contohnya, ia pernah dipecat dari Sunderland karena kasus judi. Paolo Di Canio yang saat itu menukangi The Black Cats mengetahuinya dan langsung memecat Bardsley.
Faktor Lain Membunuh Karier Pemain
Masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanan karier seorang pesepakbola. Selain faktor cedera dan disiplin, adapula faktor ekspektasi media yang memberikan tekanan pada pesepakbola.
Dalam artikel Pandit “Pemain Muda dan Ekspektasi Media” menyebutkan, pemain sepakbola adalah salah satu profesi yang mendapatkan tekanan dari massa yang sangat besar. Ditambah saat ini sorotan berbagai media membuat tekanan yang mereka alami semakin besar. Hal ini membuat pemain sepakbola sangat rentan mengalami kecemasan-kecemasan. Berlaku pula bagi para pemain muda yang sering diberikan label “The Next…” membuat dirinya tertekan dan tidak sedikit pemain muda berbakat yang harus gagal dalam kariernya akibat tidak bisa menghadapi tekanan media.
Lebih parahnya lagi, tekanan ini membuat beberapa pemain sepakbola mencoba bukan hanya mengakhiri kariernya namun juga mengakhiri hidupnya. Seperti yang dilakukan Robert Enke, Andreas Biermann, hingga Garry Speed.
Adapula sanksi-sanksi yang berpotensi diberikan kepada para pemain yang dapat mempengaruhi karier sepakbolanya. Seperti saat Joey Barton yang dihukum larangan bermain 18 bulan karena tersandung kasus judi, dan Diego Maradona yang dihukum 15 bulan larangan bermain karena kasus dopping. Bahkan hukuman terakhir yang diterima Maradona berperan mengakhiri karier sepakbolanya
Karier sepakbola memang tak hanya ditentukan di tiap 2×45 menit yang mereka jalani. Lebih jauh dari itu, banyak faktor yang mempengaruhi keberlangsungan karier seorang pesepakbola. Menurut thepfa.com, karier ideal pesepakbola itu pada umumnya dalam rentang 17-35 tahun, artinya ada durasi 18 tahun masa bakti sebagai pesepakbola. Namun bisa saja faktor-faktor yang disebutkan di atas dapat merusak kondisi ideal tersebut yang memaksa pesepakbola mencari alternatif untuk bertahan hidup.
Sudah saatnya kini para pesepakbola mula memikirkan kehidupannya dalam jangka yang lebih panjang. Kontrak besar serta bonus yang diraih saat ini tidak menjamin kesejahteraan mereka hingga masa tua. Pemain sepakbola harus mulai sadar untuk melakukan perencanaan finansial sehingga bisa mengatur keuangannya secara lebih bijak.
Pandit Football akan meluncurkan program baru bernama Pandit Talk. Program yang dapat disaksikan di kanal youtube Pandit Football ini akan membahas perencanaan finansial pemain sepakbola untuk kesejahteraan masa depan para pemain sepakbola. Diskusi ini akan mengundang financial advisor dari Jouska Indonesia yang akan membedah kondisi keuangan pemain sepakbola agar bisa mencapai kesejahteraan jangka panjang.
Sports Betting di California dilegalkan pada musim gugur

Sports Betting di California dilegalkan pada musim gugur – Jutaan orang California sudah berjudi secara ilegal apakah itu melalui buku lepas pantai atau bandar judi lokal. Jadi, mengapa para warga itu membuang modus perjudian saat ini untuk yang disetujui negara? Sementara Dodd dan Gray mengakui bahwa itu mungkin merupakan pembakaran lambat di tahun pertama ketika hanya taruhan secara pribadi yang diizinkan, pada akhirnya keamanan perjudian legal akan menang. Info lengkap kunjungi agen judi bola
“Sudah jelas bahwa ketika Anda bertaruh secara ilegal atau melakukan aktivitas apa pun secara ilegal ada risiko yang terlibat,” kata Gray. “Anda mungkin atau mungkin tidak mendapatkan uang. Kita semua membaca cerita tentang beberapa aktivitas di pasar taruhan olahraga ilegal dan fantasi di mana orang kehilangan uang mereka atau memiliki pengalaman buruk lainnya. Selain itu, ada nilai tertentu dalam merek yang kami percaya. Apakah Anda terbiasa melakukan bisnis dengan DraftKings atau FanDuel atau mungkin Anda seorang penggemar MGM atau Caesar dan di sini di California semua kasino suku kami. Ini adalah merek yang dipercaya orang, fasilitas yang mereka kunjungi dan saya berpikir merek-merek di sini di California memiliki banyak untuk menawarkan sejauh basis pelanggan, mereka memiliki banyak untuk menawarkan dibandingkan dengan broker online nasional.
“Jadi saya pikir pasar fungsional yang memberi orang pilihan hukum yang dapat mereka percayai sementara tidak ada risikonya – itulah yang ingin dilakukan orang dan mengapa California harus menghalangi orang yang memiliki peluang? Jika mereka suka bertaruh permainan yang seharusnya bisa mereka lakukan.
“Pada saat kita berpikir tentang memotong layanan kesehatan dan sekolah dan memotong guru dan hal-hal yang benar-benar berharga bagi komunitas kita, kita perlu mencari setiap nikel dan setiap sen di bawah setiap bantal sofa dan inilah kesempatan untuk mengambil aktivitas yang terjadi di California hingga $ 20 miliar, buatlah legal, jadikan produk yang lebih baik untuk orang California, kenakan pajak dan hasilkan sebanyak $ 1 miliar dalam pendapatan. Jadi, itu tidak perlu dipikirkan lagi. ”
RUU itu akan memungkinkan taruhan pada semua olahraga utama termasuk atletik Divisi 1 putra dan putri.
Masih ada cara untuk pergi, tetapi baik Dodd dan Gray yakin bahwa jika itu pada pemungutan suara pada bulan November itu akan berlalu.
“Kita harus melewati garis finish di rumah kita masing-masing,” kata Dodd. “Tapi kita sudah memikirkannya, tapi kita sudah melakukan pemungutan suara dan memahami apa masalah untuk pemilu. Jadi jika kita bisa mendapatkannya melewati rumah kita masing-masing, maka kita percaya itu akan berlalu dengan pemilih.”